CERITA SUKSES MEMBINA WIRAUSAHA MANDIRI
Mencapai hidup mandiri melalui kursus para profesi bidang ketrampilan akupresur dan refleksi
Krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997, masih berlanjut dan dirasakan kehidupan rakyat kecil semakin berat dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari. Terlebih lagi apabila mereka menderita sakit. Upaya pemerintah dengan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) bidang kesehatan masih terbatas. Di lain pihak praktek dokter rumah sakit dan harga obat terus merambat naik yang tidak lagi terjangkau oleh rakyat kecil yang jumlahnya jauh lebih banyak dari mereka yang mempunyai kemampuan untuk pergi ke dokter dan bahkan ke puskesmas sekalipun.
Pengobatan dan perawatan alternatif perlu dikembangkan di tengah-tengah masyarakat, agar mereka dapat mengobati diri sendiri dan atau membuka usaha jasa pengobatan alternatif. Untuk inilah Lembaga Pendidikan Akupunktur Tseng Kai bermaksud berpartisipasi dalam pembangunan di bidang kesehatan yang didukung oleh pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembina Kursus dan Kelembagaan Ditjen Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional dengan menyelenggarakan Kursus Para Profesi (KPP) dalam bidang akupresur dan refleksi bagi keluarga yang kurang mampu, anak putus sekolah, pengangguran karena terkena PHK untuk menambah penghasilan serta merawat diri dan keluarganya.
Program dilaksanakan dengan harapan dapat membangun dan bermanfaat bagi banyak kelompok masyarakat. Bagi Lembaga sendiri, program ini menjadi suatu wadah pendidikan dan pelatihan bagi peserta didik yang kelak siap kerja di masyarakat. Selain daripada itu menjadi pelebaran sayap lembaga dalam bidang Akupresur dan refleksi. Program Kursus Para Profesi ini juga diharapkan akan bermanfaat bagi Peserta didik. Sebagian besar lulusan telah dikontrak oleh perusahaan tempat mereka bekerja, sebagian lainnya masih menjalani masa training. Dari hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan (user) sebagai pemakai jasa, memberikan komentar bahwa lulusan cukup siap kerja dan telah berbekal ketrampilan, hanya memerlukan penyesuaian terhadap tata cara dan situasi perusahaan. Sementara untuk yang praktek mandiri, telah banyak peserta didik yang mandiri melaporkan adanya peningkatan pasien yang dilayani dengan tingkat keberhasilan penyembuhan cukup baik, dibandingkan dengan metode tradisional yang dahulu diterapkan mereka. Ada yang mencoba membuka klinik sendiri, ada pula yang berpraktek keliling berdasarkan panggilan pasien.
Sebagaimana seharusnya program dibuat tentunya dengan sasaran objek tertentu. Program ini dibuat dengan objek sasaran pemuda putus sekolah, pedagang kaki lima, serta yang sedang tidak memiliki produktifitas ekonomi (para pensiunan) menjadi sasaran utama dari program kursus para profesi ini. Dalam program ini peserta didik peserta berjumlah didik 50 orang, terdiri dari 31 pria dan 19 wanita. Dalam rentang usia berkisar dari 17 tahun sampai dengan 50 tahun. Latar belakang pendidikan dari Paket C sampai dengan SMU. Latar belakang sosial-ekonomi dari anggota masyarakat yang miskin, putus sekolah, tukang las, cleaning servis, pramusaji, pedagang kaki lima sampai dengan pensiunan.
Dalam mengikuti kursus ini peserta didik memperoleh bekal untuk bekerja atau membuka usaha mandiri. Dipersiapkan untuk memiliki keterampilan untuk mendeteksi jenis penyakit dan menentukan bagian tubuh mana yang syarafnya harus dihidupkan kembali melalui pemijatan dan pelatihan pada anggota gerak badan. Oleh sebab itu pelaksanaan Kursus Para Profesi ini dapat dikatakan cukup berhasil mengingat dari 50 peserta didik, enam orang telah bekerja di Klinik Kecantikan Yayasan Puri Nugraha, Jl. Bangka, Jakarta Selatan. Dua orang bekerja di Klinik Vikrist, Jl.dr.Wahidin Raya, Jakarta Pusat. Sepuluh orang bekerja di Bao Jian Tang Reflexology, Mangga Dua Square, Jakarta Utara. Lima orang bekerja di Ardian Spa, Jl.HR.Rasuna Said, Jakarta Selatan, dua orang di ITC Mangga Dua Los D 104 serta 25 orang praktek mandiri.
PELAKSANAAN PROGRAM
Pada Program Kursus Para Profesi dilaksanakan dengan Pelajaran pokok diberikan mulai dari dasar pengetahuan akupresur, teori dasar akupunktur termasuk teori yin yang, teori lima unsur, meridian dan titik-titik akupresur tangan. Teori penyebab penyakit dan anatomi dan fisiologi telapak tangan dan kaki. Kemudian dilanjutkan dengan teknik akupresur, refleksi. Titik refleksi kaki sampai pengobatan dengan akupresur tangan.
Disamping pelajaran pokok juga diberi pelajaran penunjang yang mencakup Kewirausahaan, Pembinaan Keluarga Sejahtera, Pembinaan Keluarga Sejahtera, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kode Etik Akupresur & Refleksi, Kebijakan Pendidikan Luar Sekolah. Selain teori-teori tersebut, khusus untuk keterapilan akupresur dan refleksi juga didukung dengan materi praktek diantaranya Menentukan Letak Titik Akupresur dan Refleksi; Tehnik Akupresur dan Refleksi; Menentukan diagnosa dan pengobatan.
Untuk menjaga standar kualitas dari Proses Pelaksanaan Program, maka evaluasi belajar dilakukan secara formatif pada setiap tahapan pembelajaran dan secara sumatif yang dilaksanakan pada satu bulan pertama (Mid Test) dan pada akhir kursus (Final Test). Peserta yang pada mid test gagal diberi kesempatan sekali mengulang dan apabila tidak lulus maka yang bersangkutan tidak dapat mengikuti pada tahapan berikutnya.
Selama mengikuti kursus peserta diberikan uang transport sesuai dengan jarak tempuh dari rumahnya agar mereka dapat hadir tepat waktu. Selain daripada itu peserta akan mendapatkan peralatan belajar dan praktek serta pakaian seragam. Setelah program pembelajaran teori dan praktek selesai, peserta didik diberikan kesempatan magang / praktek kerja di mitra-mitra kerja Lembaga Pendidikan Akupunktur Tseng Kai.
HAMBATAN DAN SOLUSI
Sebagaimana pada umumnya membangun usaha, dalam prosesnya tentu mengalami tantangan dan masalah. Hal ini juga kami alami dengan beberapa hal seperti Latar belakang pendidikan peserta didik yang beraneka ragam, menyebabkan timbulnya kesenjangan daya serap dan penghayatan materi; Rentang usia peserta didik yang jauh, menyebabkan kesulitan komunikasi dan kerjasama antar peserta didik pada awalnya.
Pendekatan solusi secara garis besar dengan peserta didik dibekali Kode Etik Akupresuris & Refleksi serta Ilmu pengetahuan tentang nilai-nilai kemanusiaan agar bisa memahami bahwa profesi akupresur dan refleksi adalah profesi bagi kemanusiaan yang tidak memilih perbedaan suku, bangsa dan lain-lainnya. Selain itu peserta dibekali ketrampilan di bidang Akupresur & Refleksi, namun tentunya untuk dapat melakukan diagnosa dan pengobatan secara benar, cepat dan tepat, memerlukan pengalaman yang perlu terus-menerus diasah, dan tidak begitu saja dapat diperoleh.
Para lulusan memerlukan banyak jam terbang (pengalaman) dalam menangani pasien dan keluhannya. Selain daripada itu memerlukan ketekunan dalam belajar dan berlatih secara rutin dan berkala. Oleh karena itu, para lulusan wajib untuk terus menambah dan menggali ilmunya baik dari membaca buku-buku maupun diskusi.
KEBERHASILAN PROGRAM
Program kali ini menghasilkan hampir 50% lulusan mendapatkan pekerjaan dan 50% dapat praktek mandiri. Angka ini menunjukkan bahwa program berhasil dengan memuaskan, peserta didik berbekal ilmu yang didapatnya, dapat langsung siap kerja dan mencari nafkah. Program semakin signifikan, dikarenakan lembaga kursus lebih mengarahkan peserta didik pada keterampilan yang diinginkan oleh pasar/masyarakat pada umumnya (tidak hanya teori & praktek, tapi juga pelayanan masyarakat dan customer satisfaction oriented).
DOKUMENTASI KEGIATAN
Untuk melihat dokumentasi kegiatan ini, silahkan klik di sini.
|